Satu dari dua pucuk surat yang ditulis John F. Kennedy kepada direktur CIA yang berisi permintaan untuk mengakses arsip mengenai misteri UFO untuk pertama kalinya dirilis CIA. Yang menarik, surat itu tertanggal 12 November 1963 atau selang 10 hari sebelum Kennedy dibunuh.
Dokumen-dokumen rahasia yang sebelumnya dirahasiakan tersebut dirilis berdasarkan UU Kebebasan Informasi kepada seorang pengajar, William Lester, sebagai bagian dari penelitian untuk penulisan buku baru mengenai JFK berjudul A Celebration of Freedom: JFK and the New Frontier.
Menurut Lester, ketertarikan Kennedy terhadap UFO mungkin saja dipicu oleh hubungan dengan Uni Soviet.
Salah satu hal yang dikhawatirkan Kennedy adalah banyaknya penampakan UFO di atas Uni Soviet, dan dia amat khawatir Uni Soviet salah mengira dan menduga UFO-UFO itu merupakan bentuk serangan dari AS yang menggunakan teknologi baru, demikian dikemukakan Lester kepada AOL News.
Dalam memo yang kedua, yang dikirimkan kepada pemimpin NASA, Kennedy menyampaikan keinginan bekerja sama dengan Uni Soviet dalam aktivitas luar angkasa bersama.
"Menurut saya, itu adalah salah satu alasan mengapa dia ingin mendapatkan informasi itu dan menjauhkannya dari jangkauan NASA, sehingga dia nantinya bisa berkata kepada Soviet bahwa UFO-UFO itu bukan AS dan AS tidak mencoba memprovokasi," tambahnya.
Akan tetapi, para peneliti alien mengatakan, dokumen-dokumen terbaru yang diberikan CIA kepada Lester tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa Kennedy mungkin saja ditembak mati agar tidak membocorkan yang sebenarnya mengenai UFO.
Sejumlah teori konspirasi menyebutkan bahwa dokumen-dokumen tersebut semakin menambah ketertarikan terhadap sebuah dokumen yang diperdebatkan dan disebut "memo terbakar" yang diklaim seorang penyelidik UFO telah ia terima pada 1990-an.
Dokumen yang memang terdapat bekas hangus tersebut diklaim dikirimkan kepada seorang pemburu UFO, Timothy Cooper, pada 1999 oleh seorang pembocor CIA yang tidak dikenal, namun hal itu tidak pernah dibuktikan.
Dalam catatan yang dikirimkan bersama dengan dokumen itu, sang pembocor mengaku bekerja untuk CIA sejak 1960 hingga 1974 dan menyelamarkan memo tersebut dari api saat CIA membakar sebagian arsipnya yang paling sensitif.
Memo tanpa tanggal tersebut menyebut-nyebut nama "Lancer", nama sandi JFK di kalangan Secret Service.
Di halaman pertama, direktur CIA menuliskan, "Yang harus diketahui, Lancer telah melakukan sejumlah penyelidikan terkait aktivitas kita. Hal itu tidak bisa dibiarkan."
"Tolong serahkan pendapat kalian, selambat-lambatnya bulan Oktober. Tindakan kalian dalam masalah ini amat penting bagi keberlangsungan organisasi," tambah sang direktur CIA.
Pemilik "memo terbakar" saat ini, yang membelinya dari Timothy Cooper pada 2001 lalu, mengatakan kepada AOL News bahwa memo itu menunjukkan saat JFK bertanya soal UFO, CIA menghabisinya.
Penyelidik UFO, Robert Wood, mengatakan bahwa dirinya sudah menguji kertas dokumen itu, mencari tahu usia tinta cetakan, watermark, jenis huruf dan penanda lainnya.
Wood berkata, "Saya menyewa jasa sebuah perusahaan forensik untuk memeriksa umur tinta dan memeriksa beberapa hal lain yang bisa dicari tahu tanggalnya, menggunakan teknik yang sama dengan yang dipergunakan di pengadilan."(suaramedia)
Dokumen-dokumen rahasia yang sebelumnya dirahasiakan tersebut dirilis berdasarkan UU Kebebasan Informasi kepada seorang pengajar, William Lester, sebagai bagian dari penelitian untuk penulisan buku baru mengenai JFK berjudul A Celebration of Freedom: JFK and the New Frontier.
Menurut Lester, ketertarikan Kennedy terhadap UFO mungkin saja dipicu oleh hubungan dengan Uni Soviet.
Salah satu hal yang dikhawatirkan Kennedy adalah banyaknya penampakan UFO di atas Uni Soviet, dan dia amat khawatir Uni Soviet salah mengira dan menduga UFO-UFO itu merupakan bentuk serangan dari AS yang menggunakan teknologi baru, demikian dikemukakan Lester kepada AOL News.
Dalam memo yang kedua, yang dikirimkan kepada pemimpin NASA, Kennedy menyampaikan keinginan bekerja sama dengan Uni Soviet dalam aktivitas luar angkasa bersama.
"Menurut saya, itu adalah salah satu alasan mengapa dia ingin mendapatkan informasi itu dan menjauhkannya dari jangkauan NASA, sehingga dia nantinya bisa berkata kepada Soviet bahwa UFO-UFO itu bukan AS dan AS tidak mencoba memprovokasi," tambahnya.
Akan tetapi, para peneliti alien mengatakan, dokumen-dokumen terbaru yang diberikan CIA kepada Lester tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa Kennedy mungkin saja ditembak mati agar tidak membocorkan yang sebenarnya mengenai UFO.
Sejumlah teori konspirasi menyebutkan bahwa dokumen-dokumen tersebut semakin menambah ketertarikan terhadap sebuah dokumen yang diperdebatkan dan disebut "memo terbakar" yang diklaim seorang penyelidik UFO telah ia terima pada 1990-an.
Dokumen yang memang terdapat bekas hangus tersebut diklaim dikirimkan kepada seorang pemburu UFO, Timothy Cooper, pada 1999 oleh seorang pembocor CIA yang tidak dikenal, namun hal itu tidak pernah dibuktikan.
Dalam catatan yang dikirimkan bersama dengan dokumen itu, sang pembocor mengaku bekerja untuk CIA sejak 1960 hingga 1974 dan menyelamarkan memo tersebut dari api saat CIA membakar sebagian arsipnya yang paling sensitif.
Memo tanpa tanggal tersebut menyebut-nyebut nama "Lancer", nama sandi JFK di kalangan Secret Service.
Di halaman pertama, direktur CIA menuliskan, "Yang harus diketahui, Lancer telah melakukan sejumlah penyelidikan terkait aktivitas kita. Hal itu tidak bisa dibiarkan."
"Tolong serahkan pendapat kalian, selambat-lambatnya bulan Oktober. Tindakan kalian dalam masalah ini amat penting bagi keberlangsungan organisasi," tambah sang direktur CIA.
Pemilik "memo terbakar" saat ini, yang membelinya dari Timothy Cooper pada 2001 lalu, mengatakan kepada AOL News bahwa memo itu menunjukkan saat JFK bertanya soal UFO, CIA menghabisinya.
Penyelidik UFO, Robert Wood, mengatakan bahwa dirinya sudah menguji kertas dokumen itu, mencari tahu usia tinta cetakan, watermark, jenis huruf dan penanda lainnya.
Wood berkata, "Saya menyewa jasa sebuah perusahaan forensik untuk memeriksa umur tinta dan memeriksa beberapa hal lain yang bisa dicari tahu tanggalnya, menggunakan teknik yang sama dengan yang dipergunakan di pengadilan."(suaramedia)
Artikel Terkait