Hampir semua netter di Indonesia pastinya pada punya akun di jejaring sosial. Katakanlah friendster, facebook, plurk, twitter, koprol, dan tidak lupa blogger, hehe. Biasanya ketika ngeliat profil pemilik akun bersangkutan, suka ada keterangan basic profile dan kata “single.” Baiklah, saat ini akan saya jelaskan ada apa dibalik kata single. Karena jenis kelamin saya laki-laki, maka saya hanya akan menjelaskan filosofi single untuk kaum adam. Entah itu benar atau tidak, tapi dapat dipastikan benar. Setidaknya untuk saya sendiri (Mengatasnamakan kaum adam padahal curhatan pribadi, haha. Benar-benar sebuah konspirasi yang kejam, hehe)
Single, so what? Banyak temen-temen dan juga saya yang sering berdalih “Mending single, deket sama siapa pun gak ada yang ngelarang.” Well, that’s true but… Single bukan berarti tidak suka sama perempuan. Justru menjadi single adalah sebuah petaka tersendiri. Pasalnya kebanyakan pria single akan lebih mudah suka dengan perempuan, maksudnya mudah terpikat. Harap diperhatikan bahwa mudah suka tidak sama dengan mudah jatuh cinta. Jauh, dan sangaaat jauh.
Juga, pria single pun dapat jatuh cinta lho. Sebetulnya ini yang akan jadi titik berat cerita filosofi single. Pria single yang sedang jatuh cinta akan sangat sulit mengutarakan rasa cintanya kepada lawan jenis, setidaknya itu yang sedang dan pernah saya alami, haha. Single itu bisa malu tapi mau, bisa tidak mau terikat alias pengen bebas, bisa juga tidak mau diganggu (i.e. asik dengan dunianya sendiri, nerd abis ato autis). Dan mungkin yang lebih elegan adalah ingin memberikan kado utuh untuk istrinya suatu saat kelak.
Apapun alasannya, ketika seorang pria single jatuh cinta, dia akan memendam perasaan itu dalam-dalam. Atau bisa juga curhat ke temen-temen dekatnya (cowo pun bisa bergosip ria lho…). Jika status single yang ada di akun jejaring sosialnya telah melekat selama berabad-abad, ini akan sangat membahayakan si pemilik akun. Dia akan memposkan status berwarna pink, mendengarkan lagu-lagu cinta, menulis puisi cinta, tetapi tidak menyatakannya secara langsung. You might be call him a ‘coward.’
Percayalah, penyakit ini selalu menghinggapi pria single dimana pun dan kapan pun mereka sedang jatuh cinta. Jadi, jangan percaya kalimat “I’m single, and I’m very happy.” Dalam hati kecilnya tetap ada sebuah kekosongan dan berharap bahwa keberanian untuk menyatakan cinta itu muncul.
Single, so what? Banyak temen-temen dan juga saya yang sering berdalih “Mending single, deket sama siapa pun gak ada yang ngelarang.” Well, that’s true but… Single bukan berarti tidak suka sama perempuan. Justru menjadi single adalah sebuah petaka tersendiri. Pasalnya kebanyakan pria single akan lebih mudah suka dengan perempuan, maksudnya mudah terpikat. Harap diperhatikan bahwa mudah suka tidak sama dengan mudah jatuh cinta. Jauh, dan sangaaat jauh.
Juga, pria single pun dapat jatuh cinta lho. Sebetulnya ini yang akan jadi titik berat cerita filosofi single. Pria single yang sedang jatuh cinta akan sangat sulit mengutarakan rasa cintanya kepada lawan jenis, setidaknya itu yang sedang dan pernah saya alami, haha. Single itu bisa malu tapi mau, bisa tidak mau terikat alias pengen bebas, bisa juga tidak mau diganggu (i.e. asik dengan dunianya sendiri, nerd abis ato autis). Dan mungkin yang lebih elegan adalah ingin memberikan kado utuh untuk istrinya suatu saat kelak.
Apapun alasannya, ketika seorang pria single jatuh cinta, dia akan memendam perasaan itu dalam-dalam. Atau bisa juga curhat ke temen-temen dekatnya (cowo pun bisa bergosip ria lho…). Jika status single yang ada di akun jejaring sosialnya telah melekat selama berabad-abad, ini akan sangat membahayakan si pemilik akun. Dia akan memposkan status berwarna pink, mendengarkan lagu-lagu cinta, menulis puisi cinta, tetapi tidak menyatakannya secara langsung. You might be call him a ‘coward.’
Percayalah, penyakit ini selalu menghinggapi pria single dimana pun dan kapan pun mereka sedang jatuh cinta. Jadi, jangan percaya kalimat “I’m single, and I’m very happy.” Dalam hati kecilnya tetap ada sebuah kekosongan dan berharap bahwa keberanian untuk menyatakan cinta itu muncul.
Artikel Terkait