Angelina |
Aris Berbagi Info- Sungguh malang nasib Mahasiswi ITB yang bernama Angelina Yofanka yang cantik satu ini. Niat ingin melakukan latihan arung jeram justru menjadi malapetaka yang membawa maut baginya. Kejadian tragis ini terjadi di sungai Cikandang, Garut, Jawa Barat.Dikarenakan derasnya aliran sungai pada saat itu.
KRONOLOGIS KEJADIAN
Pada saat itu Ia bersama dengan Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) Ganesha ITB sedang melakukan latihan arung jeram, Minggu (5/2). Namun, perahu karet yang ditumpanginya membentur batu di sekitar sungai hingga mengakibatkan perahu terbalik.
Angelina pun hanyut terbawa arus sungai Cikandang. Tim SAR melakukan penelusuran dari tempat kejadian (Sungai Cikandang) dan sempat kerepotan oleh volume air yang tinggi.
MAYAT ANGELINA YOFANKA DITEMUKAN
Setelah memakan waktu empat hari, akhirnya Tim SAR berhasil menemukan gadis kelahiran 19 tahun silam dalam keadaan tak bernyawa. jenazah Angelina ditemukan sekitar pukul 17.45 WIB. jenazah ditemukan di dalam sungai di antara bebatuan yang dekat dengan undercut atau titik terceburnya Angelina. Padahal, saat terjadinya insiden hanyut terbawa air, Angelina mengenakan pelampung.
Dari seorang sumber yang kami wawancarai bernama 'Brian' mengakui "Betul Angelina ditemukan," Kondisi korban sudah dalam keadaan tak bernyawa dan masih mengenakan pakaian lengkap dengan pelampung yang ia kenakan saat latihan. "Tadi sudah dibawa langsung ke posko memakai ambulans. Rencana akan diberangkatkan ke Jakarta," tandas Brian.
BUNTUT DARI KEMATIAN ANGELINA YOFANKA
Buntut dari kematian Angelina Yofanka, rektorat ITB akan mensosialisasikan aturan soal kegiatan mahasiswa yang harus ada izin dari lembaga. Angelina hanyut saat arung jeram dalam kegiatan Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) Ganesa di Sungai Cikandang Garut, Minggu (5/2/2012). Jenazahnya baru ditemukan empat hari kemudian, Rabu (8/2/2012).
"ITB sendiri sudah mempunyai SOP bahwa kalau ada kegiatan unit atau apapun yang dalam rangka kegiatan ITB, harus ada izin dari lembaga kemahasiswaan. SOP-nya sudah ada, dan kedepannya kita akan sosialisasikan kepada semua pihak, kepada prodi, kepada pembimbing kemahasiswaan, kepada kabinet mahasiswa dan himpunan. Jadi ini akan kami ingatkan bahwa ada prosedur yang harus ditaati," ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Kadarsah Suryadi di Ruang Rapim A Rektorat ITB, Jl Surapati No 1, Kamis (9/2/2012).
Kegiatan yang diikuti Angelina belakangan diketahui tidak sepengetahuan pihak lembaga. Saat disinggung apakah nanti akan ada sanksi khusus bagi mahasiswa yang melakukan kegiatan tersebut, Kadarsan menegaskan tidak ada.
"Kalau sanksi itu kan basisnya pelanggaran, kalau kita lihat itu pelanggarannya apa? Ini kan nggak ada pelanggaran apa-apa. Sebetulnya itu bukan kegiatan yang mewakili institusi, jadi yang akan kita lakukan adalah lebih sosialisasi ke depan soal kegiatan yang harus diberikan," tuturnya.
"Saat ada kegiatan yang perlu persiapan yang akan menghadapi medan yang sangat berat, itu kan harus dipersiapkan. Dari mulai tim rescue-nya, tim kesehatannya, perlengkapan, itu harus dipersiapkan betul dan dilaporkan. Sehingga berbasis dari pada kesiapan ini, izin itu bisa diberikan atau tidak. Karena kita mengantisipasi kondisi terburuk," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kadarsah mewakili lembaga menyampaikan belasungkawa pada keluarga Angelina. Menurutnya ITB kehilangan mahasiswi yang berprestasi.
"Kami menyampaikan belasungkawa dan kami semua merasa kehilangan seorang mahasiswi yang berprestasi. Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar dari saudari Vanka, semoga saudari Vanka dapat tempat terbaik di sisinya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan," pungkasnya.
KRONOLOGIS KEJADIAN
Pada saat itu Ia bersama dengan Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) Ganesha ITB sedang melakukan latihan arung jeram, Minggu (5/2). Namun, perahu karet yang ditumpanginya membentur batu di sekitar sungai hingga mengakibatkan perahu terbalik.
Angelina pun hanyut terbawa arus sungai Cikandang. Tim SAR melakukan penelusuran dari tempat kejadian (Sungai Cikandang) dan sempat kerepotan oleh volume air yang tinggi.
MAYAT ANGELINA YOFANKA DITEMUKAN
Setelah memakan waktu empat hari, akhirnya Tim SAR berhasil menemukan gadis kelahiran 19 tahun silam dalam keadaan tak bernyawa. jenazah Angelina ditemukan sekitar pukul 17.45 WIB. jenazah ditemukan di dalam sungai di antara bebatuan yang dekat dengan undercut atau titik terceburnya Angelina. Padahal, saat terjadinya insiden hanyut terbawa air, Angelina mengenakan pelampung.
Dari seorang sumber yang kami wawancarai bernama 'Brian' mengakui "Betul Angelina ditemukan," Kondisi korban sudah dalam keadaan tak bernyawa dan masih mengenakan pakaian lengkap dengan pelampung yang ia kenakan saat latihan. "Tadi sudah dibawa langsung ke posko memakai ambulans. Rencana akan diberangkatkan ke Jakarta," tandas Brian.
BUNTUT DARI KEMATIAN ANGELINA YOFANKA
Buntut dari kematian Angelina Yofanka, rektorat ITB akan mensosialisasikan aturan soal kegiatan mahasiswa yang harus ada izin dari lembaga. Angelina hanyut saat arung jeram dalam kegiatan Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) Ganesa di Sungai Cikandang Garut, Minggu (5/2/2012). Jenazahnya baru ditemukan empat hari kemudian, Rabu (8/2/2012).
"ITB sendiri sudah mempunyai SOP bahwa kalau ada kegiatan unit atau apapun yang dalam rangka kegiatan ITB, harus ada izin dari lembaga kemahasiswaan. SOP-nya sudah ada, dan kedepannya kita akan sosialisasikan kepada semua pihak, kepada prodi, kepada pembimbing kemahasiswaan, kepada kabinet mahasiswa dan himpunan. Jadi ini akan kami ingatkan bahwa ada prosedur yang harus ditaati," ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Kadarsah Suryadi di Ruang Rapim A Rektorat ITB, Jl Surapati No 1, Kamis (9/2/2012).
Kegiatan yang diikuti Angelina belakangan diketahui tidak sepengetahuan pihak lembaga. Saat disinggung apakah nanti akan ada sanksi khusus bagi mahasiswa yang melakukan kegiatan tersebut, Kadarsan menegaskan tidak ada.
"Kalau sanksi itu kan basisnya pelanggaran, kalau kita lihat itu pelanggarannya apa? Ini kan nggak ada pelanggaran apa-apa. Sebetulnya itu bukan kegiatan yang mewakili institusi, jadi yang akan kita lakukan adalah lebih sosialisasi ke depan soal kegiatan yang harus diberikan," tuturnya.
"Saat ada kegiatan yang perlu persiapan yang akan menghadapi medan yang sangat berat, itu kan harus dipersiapkan. Dari mulai tim rescue-nya, tim kesehatannya, perlengkapan, itu harus dipersiapkan betul dan dilaporkan. Sehingga berbasis dari pada kesiapan ini, izin itu bisa diberikan atau tidak. Karena kita mengantisipasi kondisi terburuk," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kadarsah mewakili lembaga menyampaikan belasungkawa pada keluarga Angelina. Menurutnya ITB kehilangan mahasiswi yang berprestasi.
"Kami menyampaikan belasungkawa dan kami semua merasa kehilangan seorang mahasiswi yang berprestasi. Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar dari saudari Vanka, semoga saudari Vanka dapat tempat terbaik di sisinya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan," pungkasnya.
Artikel Terkait