Di era moderen sekarang ini dimana persaingan begitu ketat, membuat orang berlomba-lomba untuk bisa memenangkan persaingan. Kaum pekerja bekerja keras siang dan malam untuk bisa mendapatkan hasil yang baik, tentu saja hasil dari sisi finansial. Berangkat pagi pulang malam merupakan rutinitas kaum pekerja khususnya di kota-kota besar.
Padahal gaya hidup workaholic kaum pekerja itu sangat merugikan dari segi kesehatan. Akan percuma saja hasil yang diperoleh, jabatan, uang, kemewahan apabila kesehatan terganggu.
“Banyak orang merasa mereka harus bekerja keras demi keberhasilan finansial. Tapi, tekanan tinggi pekerjaan dan jam kerja yang panjang secara nyata bisa mengancam kesehatan Anda dalam jangka panjang,” kata George Griffing, MD, profesor penyakit dalam di Saint Louis University.
Para workaholic punya kebiasaan-kebiasaan buruk yang membuat kesehatannya akan semakin menurun dari hari ke hari. Kebiasaan buruk tersebut harus segera dihilangkan apabila menginginkan tubuh tetap sehat. Kebiasaan yang harus mereka hilangkan antara lain:
1. Lupa untuk bersantai
Bersantai merupakan salah satu kenikmatan hidup. Dengan waktu bersantai sejenak kita bisa lebih waspada dan lebih termotivasi. Kurang bersantai akan menyebabkan orang stress, padahal terlalu banyak stres atau tekanan akan membuat seseorang tidak produktif.
2. Makan di perjalanan
Aktifitas workaholic yang sedemikian padat menuntut orang tersebut “multi tasking” atau mengerjakan beberapa hal dalam waktu yang bersamaan. Demi menghemat waktu tidak jarang mereka melakukan sarapan atau makan siang di perjalanan dengan kondisi yang tergesa-gesa. Padahal mengkonsumsi makanan memerlukan waktu yang tenang sehingga kandungan zat gizi dari makanan yang dikonsumsi bisa dengan mudah diserap oleh tubuh dan menjadikan seseorang menjadi lebih produktif.
3. Menunda tidur untuk pekerjaan
Tubuh kita punya hak untuk beristirahat setelah melakukan aktifitas seharian untuk memulihkan kondisi kebugaran tubuh. Demi mengejar deadline para workaholic mengorbankan waktu tidur mereka untu menyelesaikan pekerjaannya. Padahal kehilangan waktu tidur dapat menyebabkan iritabilitas, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah memori. Hal ini juga bisa dikaitkan dengan obesitas.
4. Tidak ada waktu untuk berolahraga
Sibuk, tidak ada waktu luang, ini merupakan alasan yang biasanya dilontarkan oleh para workaholic. Melakukan olah raga minimal 30 menit setiap hari sangat penting untuk kesehatan saat ini dan jangka panjang Anda.
5. Tetap bekerja ketika sakit
Banyak orang datang ke kantor untuk bekerja walaupun sedang sakit. Namun, ada tiga alasan penting saat sakit Anda perlu tetap di rumah. Pertama, tak seorang pun ingin Anda menjadi penyebar kuman dan penyakit di kantor. Kedua, Anda sudah pasti jadi kurang produktif dan ketiga, Anda perlu istirahat agar bekerja lebih baik.
6. Minum alkohol (terlalu banyak)
Minum berlebihan dapat menyebabkan alkoholisme, penyakit hati, dan beberapa bentuk kanker.
7. Melewatkan pemeriksaan kesehatan rutin tahunan
Hal ini wajib Anda lakukan untuk mendeteksi penyakit sejak dini, mencegah orang lain mengembangkan penyakit, dan mendapatkan perawatan yang terbaik jika Anda memiliki kondisi tubuh yang rentan terhadap penyakit. Anda perlu tahu apa yang terjadi dalam tubuh.
Padahal gaya hidup workaholic kaum pekerja itu sangat merugikan dari segi kesehatan. Akan percuma saja hasil yang diperoleh, jabatan, uang, kemewahan apabila kesehatan terganggu.
“Banyak orang merasa mereka harus bekerja keras demi keberhasilan finansial. Tapi, tekanan tinggi pekerjaan dan jam kerja yang panjang secara nyata bisa mengancam kesehatan Anda dalam jangka panjang,” kata George Griffing, MD, profesor penyakit dalam di Saint Louis University.
Para workaholic punya kebiasaan-kebiasaan buruk yang membuat kesehatannya akan semakin menurun dari hari ke hari. Kebiasaan buruk tersebut harus segera dihilangkan apabila menginginkan tubuh tetap sehat. Kebiasaan yang harus mereka hilangkan antara lain:
1. Lupa untuk bersantai
Bersantai merupakan salah satu kenikmatan hidup. Dengan waktu bersantai sejenak kita bisa lebih waspada dan lebih termotivasi. Kurang bersantai akan menyebabkan orang stress, padahal terlalu banyak stres atau tekanan akan membuat seseorang tidak produktif.
2. Makan di perjalanan
Aktifitas workaholic yang sedemikian padat menuntut orang tersebut “multi tasking” atau mengerjakan beberapa hal dalam waktu yang bersamaan. Demi menghemat waktu tidak jarang mereka melakukan sarapan atau makan siang di perjalanan dengan kondisi yang tergesa-gesa. Padahal mengkonsumsi makanan memerlukan waktu yang tenang sehingga kandungan zat gizi dari makanan yang dikonsumsi bisa dengan mudah diserap oleh tubuh dan menjadikan seseorang menjadi lebih produktif.
3. Menunda tidur untuk pekerjaan
Tubuh kita punya hak untuk beristirahat setelah melakukan aktifitas seharian untuk memulihkan kondisi kebugaran tubuh. Demi mengejar deadline para workaholic mengorbankan waktu tidur mereka untu menyelesaikan pekerjaannya. Padahal kehilangan waktu tidur dapat menyebabkan iritabilitas, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah memori. Hal ini juga bisa dikaitkan dengan obesitas.
4. Tidak ada waktu untuk berolahraga
Sibuk, tidak ada waktu luang, ini merupakan alasan yang biasanya dilontarkan oleh para workaholic. Melakukan olah raga minimal 30 menit setiap hari sangat penting untuk kesehatan saat ini dan jangka panjang Anda.
5. Tetap bekerja ketika sakit
Banyak orang datang ke kantor untuk bekerja walaupun sedang sakit. Namun, ada tiga alasan penting saat sakit Anda perlu tetap di rumah. Pertama, tak seorang pun ingin Anda menjadi penyebar kuman dan penyakit di kantor. Kedua, Anda sudah pasti jadi kurang produktif dan ketiga, Anda perlu istirahat agar bekerja lebih baik.
6. Minum alkohol (terlalu banyak)
Minum berlebihan dapat menyebabkan alkoholisme, penyakit hati, dan beberapa bentuk kanker.
7. Melewatkan pemeriksaan kesehatan rutin tahunan
Hal ini wajib Anda lakukan untuk mendeteksi penyakit sejak dini, mencegah orang lain mengembangkan penyakit, dan mendapatkan perawatan yang terbaik jika Anda memiliki kondisi tubuh yang rentan terhadap penyakit. Anda perlu tahu apa yang terjadi dalam tubuh.
Artikel Terkait